Jumat, 17 September 2010

Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

Beragam lokasi tujuan wisata yang memiliki keunikan, keindahan serta kealamian yang dapat dinikmati oleh pengunjung telah lama dikelola serta dikembangkan oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten.  Salah satu lokasi yang dapat menjadi alternatif bagi anda untuk berwisata adalah Wana Wisata Goa Buni Ayu.

Berada pada areal seluas + 10 hektar,  Goa Buni Ayu berada dibawah pengelolaan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten tepatnya di KPH Sukabumi, BKPH Cikawung, RPH Ciguha.  Wilayah administrasi pemerintahan termasuk kedalam  Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten DT II Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Goa Buni Ayu pada awalnya lebih dikenal sebagai Goa Cipicung, hal tersebut disebabkan kerena lokasi goa yang berada di wilayah kampung Cipicung.  Akan tetapi beberapa penelusur goa lebih mengenal nya sebagai Goa Siluman.  Akan tetapi semenjak berada dibawah Pengelolaan Perum Perhutani mulai tanggal 26 Pebruari 1992 nama goa tersebut berubah menjadi Wana Wisata Goa Buniayu.

Penulusuran dan pemetaan Gua Buniayu dilakukan untuk pertama kali pada tahun 1982 oleh seorang speleogiwan Indonesia – Dr. R.K.T. Kho, bersama beberapa penelusur berkebangsaan Perancis anggota Federasi De Speleleologie Francaise (FFS) yaitu : George Robert, Arnoult Seveau, Michael Chassier.Hingga saat ini terdapat beberapa goa yang berada di areal Goa Buni Ayu telah berhasil dipetakan diantaranya: Gua Cipicung (panjang + 3300 m) dan gua-gua lain disekitarnya yaitu Gua Bibijilan (Panjang + 717 m), Gua Adni (Panjang +635 m), Gua Nyangkut (Panjang +390 m), Kubang Lanang (Panjang +302 m), Gua Tanpa Nama (Panjang +400 m), Gua Karsim, Gua Bisoro, Gua Idin, Gua Gede, dan Gua Kole.

Saat ini Goa Siluman lebih dikenal dengan nama Goa Buni Ayu, hal tersebut dikarenakan akan keindahan serta kealamian ornamen-ornamen yang tedapat didalam goa. Kata buni ayu sendiri diambil dari bahasa Sunda yaitu “Buni” dan “Ayu” yang memiliki arti “Kecantikan yang tersembunyi”.  Mengapa demikian?Hal tesebut disebabkan begitu banyak keindahan yang tersembunyi didalam kegelapan abadi Goa Buni Ayu.

Goa Buni Ayu menanti  serta mengundang jiwa petualang anda untuk datang serta menyingkap tabir misteri serta keindahan yang ada didalamnya.  Ada dua jenis perjalanan yang dapat anda nikmati pada saat berwisata di Goa Buni Ayu yaitu penelusuran Goa Minat Umum   dan penelusuran goa minat khusus.  Pada penelusuran goa minat umum anda akan masuk kedalam goa sedalam + 500 meter, untuk menempuh perjalanan tersebut anda tidak perlu mempersiapkan persiapan khusus, gunakan sepatu anti slip serta pakaian yang nyaman jangan lupa pula membawa minuman serta makanan ringan. Selain itu bawalah kamera untuk mengabadikan keindahan ornament goa serta untuk kenang-kenangan perjalanan anda.  Goa Buni Ayu merupakan goa alam yang masih alami didalam nya anda akan menemukan stalaktit, stalakmit, flow stone, coloumn,drapery, gourdam, canopy maupun ornamen goa  lainnya.  Selain itu terdapat pula binatang yang telah mengalami perubahan fungsi inderanya dikarenakan pengaruh lingkungan goa seperti: laba-laba, jangkrik, ikan, ular, kelelawar (megachiroptra),kadal, udang, walet (collocalia) serta beragam jenis binatang lainnya.

Untuk penelusuran goa minat khusus anda perlu mempersiapkan stamina khusus guna menikmati perjalanan yang ada.  Lama perjalanan yang akan ditempuh 4-5 jam, untuk perjalan ini anda diharuskan memakai peralatan khusus diantaranta helm, wear pack anti air, sarung tangan, sepatu boot anti licin serta alat penerangan.  Selain itu dilengkaping pula dengan peralatan caving seperti static/ dynamic rope, karabiner, steel ladder serta perlengkapan lainnya. Untuk  semua keperluan tersebut pihak pengelola telah menyediakan peralatan serta pemandu local yang siap menemani perjalanan anda. Pada penelusuran goa minat khusus anda akan menemukan ornament gua yang lebih kaya dan sangat beragam jika dibandingkan denga minat umum.  Anda juga akan menemukan sungai bawah tanah, air terjun, serta danau dalam goa seluas + 1 hektar.

Penelusuran Gua Angin (Horisontal)
Spesifikasi Gua Angin (Horisontal)
Lorongan
Kedalaman lubang vertikal : Non vertikal
Luas chamber (ruangan) : Variatif di beberapa titik lokasi
Panjang lorong horisontal : ± 300 m (waktu tempuh 1,5 jam pulang-pergi)
Lebar lorong : 1 – 20 meter
Tinggi plafon : rata – rata 2 – 25 meter dari lantai gua

Perairan
Lebar sungai : 1 – 2 meter
Ketinggian permukaan : 0,5 – 3 meter (curah hujan tinggi), 15 cm (kemarau)
air sungai
Diameter danau : Tidak ada
Kedalaman danau : Tidak ada
Ketinggian air terjun : Tidak ada

Jenis Ornamen
• Stalaktit, berbentuk menyerupai ujung tombak
• Stalakmit, terletak selalu di bawah stalaktit
• Drapery, berbentuk seperti sirip ikan hiu
• Gourdam (baby gourdam, mikro gourdam), berbentuk kubah dengan permukaan menyerupai petakan sawah
• Canopy, berbentuk seperti payung
• Flow stone, berbentuk seperti air terjun beku
• Column, berbentuk seperti pilar yang awalnya adalah stalaktit dan stalakmit yang sudah menyatu

Jenis Biota
• Jangkrik
• Kelelawar (megachiroptra)
• Laba - laba
• Ikan
• Udang
• Kadal
• Walet (Collocalia)

Keadaan Lorongan Secara Umum

• Basah
• Kelembaban 60 – 70 %
• Suhu 22 – 25 ° C
• Sudut tanjakan antara 30° – 45°

Kerta Angsana memiliki beberapa gua horisontal dengan berbagai macam jenis ornamen yang ada. Salah satunya adalah gua angin dengan panjang (jalur wisata) sekitar 300 meter dan waktu tempuh 1 – 1,5 jam (Back Track), menyuguhkan keindahan ornamen yang tidak terdapat di permukaan dan seluruh ornamen yang terbentuk melalui proses alam (CaCO3 + CO2 + H2O → Ca (HCO3)2). Gua ini memiliki dua jenis sungai yang mengalir di dalamnya yaitu: otogenik dan allogenik, masing-masing diartikan adalah jenis aliran yang berasal dari luar gua dan dari dalam gua itu sendiri.
Ornamen yang ada yaitu: Gourdam, mikro gourd, drapery, stalagtit, stalagmit, pilar, canopy dan flow stone.
Pada zona terang atau zona troglofil dapat ditemukan beberapa jenis binatang contohnya: laba-laba, jangkrik, kalajengking, lipan.
Pada Zona Senja atau zona trogloxene adalah kelelawar pemakan buah – buahan dan penyerbuk bunga (megachiroptera) , walet (collocalia) , tikus, biawak, landak, ular, anjing hutan. Pada zona gelap abadi atau zona troglobion (gelap abadi) hewan-hewan yang ada telah beradaptasi penuh dengan zona ini, hewan di zona ini tidak memiliki pandangan yang jelas (buta) dan sudah mengembangkan alat penginderanya, seperti: ikan dan udang yang cukup sering terlihat disaat musim kemarau.
Penelusuran Gua Kerek (Vertikal - Horisontal)
Spesifikasi Gua Kerek (Vertikal – Horisontal)
Lorongan
Kedalaman lubang vertikal : ± 30 meter (pintu masuk)
Luas chamber (ruangan) : ± 1½ x lapangan bola
Panjang lorong horisontal : ± 1,5 km (waktu tempuh 5 – 7 jam menuju lubang keluar
horisontal)
Lebar lorong : 1 – 20 meter
Tinggi plafon : rata – rata 2 – 35 meter dari lantai gua

Perairan
Lebar sungai : 1 – 2 meter
Ketinggian permukaan : 50 – 90 centi meter (curah hujan tinggi), 15 cm (kemarau)
Diameter danau : ± 10 meter
Kedalaman danau : ± 5 – 7 meter
Ketinggian air terjun : ± 15 meter

Jenis Ornamen
• Stalaktit, berbentuk menyerupai ujung tombak
• Stalakmit, terletak selalu di bawah stalaktit
• Drapery, berbentuk seperti sirip ikan hiu
• Gourdam (baby gourdam, mikro gourdam), berbentuk kubah dengan permukaan
menyerupai petakan sawah
• Canopy, berbentuk seperti payung
• Flow stone, berbentuk seperti air terjun beku
• Column, berbentuk seperti pilar yang awalnya adalah stalaktit dan stalakmit yang
sudah menyatu

Jenis Biota
• Jangkrik
• Kelelawar (megachiroptra)
• Laba - laba
• Ikan
• Udang
• Kadal
• Walet (Collocalia)

Keadaan Lorongan Secara Umum
• Basah
• Kelembaban 60 – 70 %
• Suhu 22 – 25° C
• Sudut tanjakan antara 40° – 50°

Gua vertikal yang sering digunakan untuk kegiatan wisata (wisata minat khusus) adalah Gua Kerek yang sebenarnya merupakan lorong sambung dari Gua Angin. Memasuki lorongan di dalam Gua Kerek harus ditempuh melalui lubang vertikal dengan kedalaman mencapai ± 3 meter, jarak tempuh horisontal 1,5 km, waktu tempuh 5 – 7 jam dan merupakan Single Pitch yang memiliki ruang (chamber) sebesar ± 1,5 kali lapangan bola. Sekitar 5 menit penelusuran, anda akan menyusuri aliran sungai bawah tanah yang cukup besar dan menyusurinya menuju air terjun dalam gua.
Berjalan melalui lantai gua yang banyak mengalami break down proses peruntuhan akibat proses dari air yang melaluinya menjadikan penelusuran berada dalam katagori Medium Adventure, dengan tingkat resiko yang cukup tinggi jika tidak di perlengkapi dengan beberapa alat dengan spesifikasi khusus dan pemandu yang profesional (Sertifikasi dari HIKESPI (FINSPAC), Union Internationale de Speleologie) .
Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni sebuah gourdam dengan teknik chimneying (atau bisa memakai Etrier yang sudah terpasang untuk mempermudah anda) mengantar anda masuk ke sungai kemudian menuju Sum (sungai yang menghilang ke dalam dinding gua) lalu anda akan memasuki lorongan berlumpur, berbentuk Cone dan bersebelahan dengan sebuah danau dalam gua (setelah anda keluar dari lorong tersebut). Kemudian anda akan menaiki sebuah tanjakan dengan kemiringan 40° setinggi 3 meter, lalu anda akan disambut kembali dengan medan berlumpur menuju dinding setinggi ± 7–10 meter dan memanjatnya dengan menggunakan teknik Chimneying atau anda bisa menggunakan Steel Ladder (tangga baja) yang akan kami pasang.

Di perlukan kejelian dalam menelusuri Gua Kerek ini mengingat resiko yang cukup tinggi tapi dalam beberapa kesempatan akan menemukan udang dan ikan yang tidak memiliki warna badan (transparan) selain anda akan menemukan hewan khas zona gelap abadi seperti kelelawar serta walet dan tentunya beragam ornamen yang indah.

Aksesbilitas: 
Goa buni ayu dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi  maupun kendaraan angkutan umum, baik dari Jakarta maupun bandung dengan rute sebagai berikut:

1. Jakarta-Sukabumi: +90 km,
  • Jakarta-Sukabumi (turun di terminal bus sukabumi)Terminal bus Sukabumi (Naik angkutan kota no. 14 warna putih) turun di depan BNI Cab Sukabumi, naik angkutan kota no. 27 warna ungu jurusan Baros turun di terminal jubleg, naik angkutan kota no. 47 atau bus jurusan Sagaranten turun di Goa Buni Ayu.
2. Bandung-Sukabumi
  • Bandung (Termina bis Leuwi Panjang) –Sukabumi (Terminal bis Sukabumi)- Rute sama
sumber:kphciamis-perumperhutani

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Terima Kasih Banyak Sudah Berpartisipasi Mengkik Iklan Dibawah Ini!

Berkah Herbal Banner 11