Tampilkan postingan dengan label Childcare. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Childcare. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 September 2010

Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

Risiko seseorang mengalami kanker bisa dicegah bahkan sebelum terjadinya pembuahan


Pertumbuhan sel kanker dalam tubuh anak ternyata bisa dicegah sejak dalam kandungan. Sebuah laporan medis terbaru memberikan informasi tentang penyebab kanker, terutama pada anak. Yaitu, berkaitan dengan risiko dan kebiasaan, baik ayah maupun ibu, bahkan sebelum pembuahan.

Tanda-tanda genetik bisa meningkatkan risiko kanker muncul pada telur dan dibawa melalui perkembangan janin hingga lahir. “Risiko seseorang mengalami kanker bisa dicegah bahkan sebelum terjadinya pembuahan. Faktor risiko ini sudah ada dalam sel telur ibu," kata profesor Ricardo Uauy, penasihat kesehatan PBB dan WHO, seperti dikutip dari Bable.com.

Risiko yang ada sebenarnya bisa dikurangi jika calon ibu menerapkan dengan kebiasaan hidup sehat. Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker pada bayi atau anak ada tiga langkah yang bisa dilakukan para calon ibu.

1. Berhenti merokok
Asap rokok satu dari sekian banyak penyebab utama kanker yang hampir sepenuhnya berada dalam kontrol baik calon ibu maupun calon ayah. Sebenarnya, jika ingin memiliki bayi sehat dan kehamilan tidak bermasalah, bukan hanya calon ibu yang harus berhenti merokok tetapi juga calon ayah. Cukup sulit memang, terutama jika calon ayah perokok berat, tetapi setidaknya harus diusahakan.

2. Kurangi konsumsi makanan kaleng
Kaleng mengandung Bisphenol A dan bahan kimia lain yang bisa luluh ke dalam makanan. Hal ini bisa menjadi pencetus perkembangan sel kanker. Makanan kaleng juga ada yang belum terlalu matang dan mengandung lebih sedikit nutrisi daripada makanan segar atau beku.

3. Pilih bahan makanan bebas pestisida
Sayuran segar mengandung senyawa antioksidan dan zat anti-kanker lainnya. Sayuran seperti brokoli, bunga kol, kubis, kecambah dianggap pelawan zat kanker yang cukup kuat. Banyak sayuran memiliki tingkat pestisida yang rendah atau tanpa pestisida.

Tumbuhan yang terpapar pestisida biasanya ditandai dengan banyak lubang di daun karena serangga pemakan tumbuhan bisa hidup di daun dan batang. Untuk itu, pintar-pintarlah dalam memilih buah dan sayuran.(VIVAnews)
Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

APA yang akan Anda lakukan kalau punya anak yang sangat pemalu? Seorang anak laki yang tak nyaman ketika teman-temannya terlibat percakapan sederhana, atau seorang putri yang menatap tanah ketika diperkenalkan dengan seseorang.

Membatasi anak-anak pemalu terhadap pengalaman baru tentu mengambil risiko sosial cukup besar bagi perkembangannya. Ia tidak akan memiliki kepercayaan diri dalam situasi sosial. Bahkan membuat lingkungan pertemanan baru rasanya bagai cerita menakutkan.

Sebagai orangtua, kita dapat membantu anak-anak merasa lebih nyaman dalam sebuah kelompok dengan meningkatkan sambil mempraktekkan keterampilan sosial. Berikut beberapa solusinya seperti diulas Galtime.

Mendorong kontak mata

Ketika Anda sedang berbicara dengan anak Anda katakan, "Lihat Mama" atau "Mama ingin melihat matamu." Dengan penguatan secara sadar kemampuan dan pemberian contoh secara teratur, akan terasa mudah bagi anak untuk menggunakan kontak mata.

Tipnya, jika anak Anda tidak nyaman melakukan kontak mata, katakan padanya untuk melihat “jembatan” dari hidung pembicara. Dengan sedikit praktik, dia biasanya tidak lagi membutuhkan teknik, dan akhirnya lebih percaya diri menatap mata lawan bicara.

Ajarkan percakapan pembuka dan penutup

Bersama anak Anda, buatlah daftar percakapan pembuka yang mudah ia gunakan dengan kelompok-kelompok orang yang berbeda, seperti apa yang bisa dia katakan kepada seseorang yang baru dikenal, seorang dewasa yang belum pernah ditemuinya, atau seorang anak yang ingin bermain dengannya. Kemudian berlatihlah bersamanya sampai ia merasa nyaman dan mencoba dengan caranya sendiri.

Lebih baik untuk tidak melatihnya bicara dengan orang di ujung telepon. Karena biasanya, berbicara di telepon kurang melatih keterampilan untuk anak-anak pemalu daripada melakukannya secara tatap muka.

Melatih keterampilan dengan anak yang lebih muda

Ciptakan kesempatan bagi anak Anda untuk bermain dengan satu anak yang lebih muda, misal adik, sepupu, tetangga, atau salah satu teman anak Anda. Untuk remaja, cobalah mendorongnya untuk menjaga bayi. Ini adalah cara yang hebat untuk seorang anak pemalu mendapatkan uang serta mempraktikkan keterampilan sosial—memulai percakapan, menggunakan kontak mata—yang ia enggan mencoba dengan anak-anak seusianya.

Atur tantangan One-on-One

Dr Fred Frankel, seorang psikolog UCLA Social Skill Training Program menyarankan, "permainan satu-lawan-satu" (One-on-One) sebagai cara terbaik untuk anak-anak membangun kepercayaan diri. Ini adalah saat ketika anak Anda hanya mengajak satu anak lain untuk saling bersosialisasi.

Untuk membuat keduanya nyaman, sediakan makanan dan minuman ringan. Usahakan Anda menginterupsi pembicaraan mereka seminimal mungkin. Catatan, sebaiknya saudara kandung tidak boleh dimasukkan dalam tantangan ini dan menonton televisi seharusnya tidak menjadi pilihan bermain.(dechacare.com)
Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

“ADEK nggak mau makan, Adek maunya nonton TV...,” rengek Roni (3 tahun) kepada Ibundanya. “Tapi Adek harus makan, nanti kalau Adek nggak mau makan bisa sakit lho! Ayo, Dek makan...” bujuk Bunda. Menghadapi si kecil memang susah-susah gampang, apalagi bila dia tipikal anak yang suka berontak. Apa ya, solusinya?

Karakter Anak

Musti Moms pahami, anak berusia 1 - 3 tahun telah melewati masa-masa yang tidak sebentar. Sejak bayi, faktor genetik (turunan), pola pengasuhan orangtua dan lingkungan sangat memengaruhi terbentuknya karakter anak di kemudian hari. 

Salah satunya, apakah dia tipikal anak mudah (easy child) atau sulit (difficult). Bila dia tipikal anak mudah, sekali diberitahu langsung nurut. Sebaliknya, tipikal anak sulit belum tentu menuruti apa keinginan atau nasehat dari orangtuanya. Tidak heran, dalam satu keluarga, tipikal anak satu dengan lainnya berbeda.

Ingin Mandiri

Nah, ketika memasuki usia 1 tahun ke atas anak ingin mencoba menjadi dirinya sendiri, terpisah dari orang-orang sekitarnya termasuk kedua orangtuanya. Bisa dibilang, mereka telah masuk ke tahap perkembangan psikososial atau masa otonomi. Dia ingin beda! Tidak seperti saat masih bayi yang mudah diatur. Jangan heran, bila Moms or Dads mengatakan A, dia menjawab B atau sebaliknya, yang terkadang bikin kesal orangtuanya. Bahkan ada anak yang sangat sulit bila diberitahu oleh orangtuanya. Mungkin ini akibat kedekatan atau 'keintiman' anak dengan Moms or Dads tidak terlalu bagus. Makanya, dia suka uring-uringan. Padahal, usia 1 tahun ke atas adalah masa dimana dia belajar untuk mandiri.

Namun, terbentur masalah unsecure seperti tinggal terpisah dengan kedua orangtuanya, atau sejak bayi sudah terpisah dari kedua orangtuanya mungkin juga tidak disusui ketika masih bayi bisa dibilang orangtua menjaga jarak dengan bayinya. Sehingga, hubungan anak dengan Moms or Dads menjadi asing alias tidak 'hangat.' Maka, terjadi penolakan anak terhadap Moms or Dads. Biasanya, anak tidak nurut bila diatur atau dinasehati oleh Moms or Dads. Sebaliknya, anak yang sudah merasa nyaman dalam hubungannya dengan kedua orangtuanya, akan lebih mudah dibimbing.

Ingin Menunjukkan Jati Diri

Orangtua juga sebaiknya mengerti bahwa terkadang seorang anak batita bersikap "pemberontak" karena ingin menunjukkan jati dirinya. Kata memberontak ini dalam tanda kutip, karena ia sebenarnya bukan untuk memberontak, hanya ingin membuktikan kemampuannya semata.

Pada usia 3 tahun ke atas, seorang anak sudah mampu melakukan berbagai hal. Ia sudah mampu mengoordinasikan anggota tubuhnya dengan baik, dan mampu mengungkapkan beberapa kalimat.

Oleh karena itu, misalnya bila ia diingatkan untuk tidak mematahkan lipstik Mama, justru dia sengaja mematahkannya. Sikapnya ini, karena dia ingin menunjukkan kemampuannya.

Apalagi, bila ia sudah mempunyai seorang adik. Sikapnya ini menjadi salah satu pembuktian diri bahwa dia telah bisa melakukan lebih banyak dari adiknya yang masih bayi. Dia akan melakukan berbagai hal untuk menunjukkan bahwa dia lebih mampu dibanding adiknya yang masih harus berbaring dan tidur, mengingat orangtua kadang  ‘melupakan’ si Kakak, setelah si Adik lahir.

Faktor ingin menunjukkan jati dirinya, utamanya pada orangtua, mungkin salah satu penyebab sikap anak jadi berbeda dibandingkan sikapnya pada orang lain. Sangat disarankan, Moms jangan langsung mencap dia sebagai anak nakal atau pemberontak, karena sikapnya ini hanya sementara dan akan hilang dengan sendirinya, saat ia beranjak besar nantinya.

Harus Bagaimana?

Bila mungkin ada sebagian orangtua yang harus tinggal terpisah dengan buah hatinya, jangan putus asa! Masih ada harapan untuk memperbaiki hubungan atau relasi orangtua dengan anak.

Jauh lebih baik dilakukan sedini mungkin, sebelum si kecil masuk usia sekolah. Langkah pertama, segeralah mengoreksi kekeliruan Moms or Dads sebelumnya. Setelah menyadari kekeliruan yang pernah Moms or Dads lakukan, kedua pahami keadaan anak. Ketiga, Moms or Dads berusaha belajar komunikasi efektif kepada si kecil. Misalnya, si kecil ingin main sepeda dan bilang “aku mau main sepeda di luar” padahal kondisi di luar panas dan sepi.

Begitu mendengar permintaan si kecil ada orangtua yang keukeuh mengatakan, “Ihsan harus tidur!” atau menakut-nakuti dengan mengatakan, “awas lho! Nanti ditangkap polisi!” Padahal ini adalah cara yang tidak benar dan irrasional.

Nah, berikan komunikasi yang efektif kepada si kecil, seperti, “Bunda tahu Ihsan mau main sepeda di luar, sepedanya bagus (Moms bisa mulai mendongeng). Sepedanya bilang, Mas Ihsan bobo dulu ya. Gimana kalau main sepedanya nanti jam 4 sore?” 
Pada dasarnya, orangtua mengakui bahwa anaknya memang kepengen main sepeda. Bila ajakan Moms di atas belum bisa membuatnya pergi ke peraduan. Bisa Moms gunakan kalimat seperti, “Gimana kalau kita nonton TV aja yuk, atau Bunda ceritain buku cerita, atau kita perang-perangan di bawah selimut?” So, cara ini menawarkan opsi/ pilihan kegiatan kepada si kecil. Memang, perilaku naik sepeda bukan sesuatu yang salah, hanya bukan pada saat yang tepat. Moms bisa katakan, “Bolehkah nanti jam 4 atau 4.30 sore Bunda nemenin Ihsan main sepeda? Kita main sepeda selama satu jam. Bunda naik sepeda yang besar, sedangkan, Ihsan naik sepeda yang kecil, gimana?”.

Tapi itu semua butuh kesabaran. Bisa saja si anak menawar, “em...em...em...” Apalagi punya anak perempuan yang kemampuan verbalnya sudah lancar seperti mengucapkan, “tapikan...tapikan...tapikan...” Mau tidak mau, Moms memang harus meladeni. Yang perlu diingat, ini semua butuh kesabaran dan waktu yang tidak sebentar.

Bagi orangtua yang tidak sabar bisa saja bicaram “ya sudah kalau gak tidur Bunda kurung aja sepedanya di kamar mandi!” atau “sepedanya dibuang saja biar kamu tidak main sepeda!” Itu justru cara-cara yang salah. Bisa jadi, sekali itu anak memang menurut alias cara tersebut ‘tokcer’, namun itu bukanlah cara yang bisa dibenarkan. Jadi, jangan putus asa ya, Moms.(dechacare.com)
Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

Beberapa penderita punya kreativitas tinggi, pemikir inovatif, dan pencari solusi intuitif

Disleksia. Kata itu mungkin sudah tak begitu asing di telinga banyak orang.
Namun, banyak juga yang tak tahu pasti apa makna kata itu. Padahal, satu dari sepuluh orang didiagnosa memiliki kecenderungan ini.

Berasal dari kata Yunani, disleksia berarti 'kesulitan dengan kata-kata'. Artinya, penderita ini memiliki kesulitan untuk mengenali huruf atau kata. Hal itu terjadi karena kelemahan otak dalam memproses informasi.

Akibatnya, anak yang menderita disleksia susah untuk membaca, mengeja, menulis, hingga tak bisa mengerti masalah matematika. Ini menyebabkan sang anak merasa malu dan tak percaya diri untuk hadir di antara teman-teman di kelasnya.

Peluang disleksia untuk dijumpai pada anak laki-laki dan perempuan sama besarnya. Disleksia merupakan kelainan yang bisa diturunkan ke generasi berikutnya.

"Bila Anda disleksia, anak Anda berpeluang untuk mengalaminya 50 persen," ujar Dr John Rack dari lembaga Dyslexia Action, dikutip dari situs FemaleFirst.

Menurut John, diagnosa disleksia biasanya dilakukan pada usia 7-8 tahun. Namun, sebenarnya gejala disleksia bisa dilihat sejak usia 3-4 tahun.

Tanda-tanda disleksia pada usia pra sekolah antara lain:
-Suka mencampur adukkan kata-kata dan frasa
-Kesulitan mempelajari rima (pengulangan bunyi) dan ritme (irama)
-Sulit mengingat nama atau sebuah obyek
-Perkembangan kemampuan berbahasa yang terlambat
-Senang dibacakan buku, tapi tak tertarik pada huruf atau kata-kata
-Sulit untuk berpakaian

Adapun tanda-tanda disleksia di usia sekolah dasar:
-Sulit membaca dan mengeja
-Sering tertukar huruf dan angka
-Sulit mengingat alfabet atau mempelajari tabel
-Sulit mengerti tulisan yang ia baca
-Lambat dalam menulis
-Sulit konsentrasi
-Susah membedakan kanan dan kiri, atau urutan hari dalam sepekan
-Percaya diri yang rendah
-Masih tetap kesulitan dalam berpakaian

Bila seorang anak didiagnosa disleksia, ia harus mendapat dukungan ekstra di sekolahnya dari seorang guru spesialis. Biasanya ini bisa dilakukan dengan bantuan intens dalam pelajaran membaca dan menulis.

Tapi disleksia tak harus menghentikan anak-anak untuk terus belajar. Ia tak akan menimbulkan efek pada intelijensinya, karena otak mereka bekerja dengan cara yang berbeda.
Bahkan beberapa penderita disleksia memiliki kreativitas yang tinggi, kemampuan berbicara yang baik, pemikir inovatif atau pencari solusi yang intuitif.

Adapun dukungan yang dapat dilakukan orang tua di rumah adalah:
-Bacakan buku dan bantu mereka saat hendak membaca buku sendiri
-Untuk usia pra sekolah, ajarkan rima, bermain game kata-kata dan puzzle juga akan membantu.
-Ajarkan dan latih bersama bagaimana mengenakan pakaian
-Jangan memfokuskan pada kelemahannya, dukung kegiatan yang disenangi
-Bantu untuk mengerjakan PR
-Tingkatkan kepercayaan diri mereka
-Berikan suplemen minyak ikan yang mengandung omega-3 dan Omega-6 sehingga dapat meningkatkan konsentrasinya saat membaca dan menulis
Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

Seorang anak belajar angka-angka. TEMPO/Nickmatulhud
Jakarta - Saat masih duduk di awal sekolah dasar pada pertengahan 1990-an, Agis Aira mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika dan membaca. Jika menggambar kubus, hasilnya malah trapesium.
Agis juga sering salah menyalin pelajaran di papan tulis walau duduk di depan. Dia tak bisa membedakan huruf "d" dengan huruf "b". Dia pun kesulitan menyatakan pendapat, tak bisa bergaul, dan malu bertanya kepada guru.
Selepas pulang sekolah, orang tuanya sering menanyakannya soal pelajaran berhitung, misalnya perkalian. Namun dia tak bisa menjawabnya. Orang tua Agis lalu mencari tahu soal kondisi anaknya itu. Ternyata Agis menyandang disleksia.
Disleksia adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan dalam berbahasa. Penyandang disleksia tidak hanya mengalami kesulitan dalam membaca, tapi juga dalam hal mengeja, menulis, dan beberapa aspek bahasa yang lain.
Menurut Ketua Harian Asosiasi Disleksia Indonesia dr Kristiantini Dewi, SpA, penyebab disleksia adalah gangguan pada otak kiri, yang biasanya digunakan untuk membaca.
Disleksia dibedakan menjadi dua, yaitu developmental dan acquired.
Pada disleksia developmental, 70 persennya disebabkan oleh keturunan. "Juga disebabkan oleh kondisi saraf (neurologis) dan disandang seumur hidup," katanya dalam seminar di Jakarta, Sabtu lalu. Penyandang disleksia umumnya mengalami masalah dalam membaca, mengeja, dan menulis.
Itu tak hanya berhenti pada tiga hal di atas. Masalah lain yang menguntit pengidap disleksia adalah susah konsentrasi, daya ingat yang pendek, kesulitan mengurutkan huruf A-Z dan mengorganisasi, serta cenderung tak teratur.
Tanda-tanda disleksia bisa dideteksi sejak dini. Pada usia prasekolah, pengidap disleksia biasanya kidal atau tak mahir jika cuma memakai satu tangan, bingung atau sering tertukar kanan dan kiri. Selain itu, mereka suka tergesa-gesa, miskin kosakata, atau kesulitan memilih terminologi atau nama yang tepat. Misalnya, "Saya tak mau berenang karena kolamnya tebal," (baca: dalam) atau "Kemarin saya diberi kue sama si itu."
Pada usia 5-8 tahun, hal itu ditandai dengan kesulitan mempelajari huruf dan bunyinya, menggabungkan huruf menjadi kata, membaca, dan memegang alat tulis. "Pada umur 7 tahun seharusnya bisa menguasai huruf. Jika pada umur 8-9 tahun masih tak bisa, dimungkinkan disleksia," kata dia.
Tanda lain adalah kebingungan soal konsep ruang dan waktu serta kesulitan mencerna perintah yang disampaikan secara verbal, cepat, dan berurutan. Namun, yang patut dipahami adalah disleksia bukan karena si penyandang bodoh. Beberapa penyandang disleksia justru orang yang brilian. Menurut dr Purboyo Solek, SpA(K), yang patut ketahui adalah intelligence quotient (IQ) si pengidap.
Normal, di bawah rata-rata, atau justru superior. Albert Einstein dan Presiden Amerika Serikat ke-43 George Walker Bush contoh penyandang disleksia. Disleksia juga tak disebabkan oleh latar belakang sosial-ekonomi yang buruk, gangguan penglihatan atau pendengaran, atau tak ada motivasi belajar.
"Jangan labeli mereka sebagai anak bodoh," kata dia. Pasalnya, jika diberi label sebagai anak bodoh, mereka tak bisa tampil sesuai dengan IQ-nya dan sia-sia. Jika diketahui IQ-nya, akan diketahui apakah seseorang memang mengidap disleksia atau mengalami kesulitan belajar.
Selain itu, perlu diperhatikan kelainan yang biasanya menyertai disleksia, yakni attention-deficit hyperactivity disorder, autisme, demam bengong (epilepsi tipe lena), keterbelakangan mental, dan kecerdasan di atas rata-rata. "Jika ada kelainan lain, perlu diberi terapi multidisiplin," kata Purboyo.
Penyandang disleksia juga punya sisi positif. Biasanya mereka memiliki kemampuan di bidang lain yang baik, bahkan melebihi rata-rata. "Otak pengidap disleksia membaca dengan cara yang tak sama dengan mereka yang tak mengidap disleksia," kata Kristiantini. Biasanya mereka memiliki keunggulan di bidang visual-spasial, kesadaran sosial, penyelesaian masalah, geometri, atau komputer.
Disleksia bisa dipelajari dan ditangani. Misalnya, Agis. Pada 1997, orang tuanya memindahkan dia dari SD biasa ke SD Khusus Pantara. "Saya merasa lebih nyaman dengan guru dan lingkungan di SD itu," katanya.
Di SD khusus itu, jumlah siswanya hanya delapan orang dengan dua guru. Sedangkan di SD biasa, jumlah siswanya 40 orang dengan satu guru. "Saya akhirnya bisa lulus SD," tuturnya. Sekolahnya berlanjut ke SMP di Cimahi. Dari 44 siswa, dia mendapat ranking ke-44. "Syukur masih dapat ranking, daripada tak dapat ranking."
Kalau kesulitan mengurutkan A-Z, Agis menjuarai lomba mengetik 10 jari kala SMA. Gadis itu kini duduk di semester VII di bidang pemrograman peranti lunak di sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung. Yang tak bisa dimungkiri, Albert Einstein adalah orang jenius dengan teori relativitasnya, walau mengidap disleksia.
Nur Rochmi(TEMPO Interaktif)
Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

Ada yang melahirkan di pohon, di restoran, bahkan di dalam lift.

Bayi Pakai Popok (inmagine.com)
Setiap persalinan pasti meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi sang ibu. Tak hanya rasa sakit yang harus dilewati, tapi juga situasi yang menyertai proses kelahiran itu.

Seperti yang dialami 10 ibu berikut ini, yang mungkin tak pernah menyangka akan melalui persalinan di tempat-tempat yang tidak umum. Ada yang di pohon, di restoran, bahkan di dalam lift. Berikut cerita mereka.

6. Melahirkan di Pesawat TerbangNicola Delemere mengalami kontraksi di perutnya saat tengah dalam perjalanan udara di atas kawasan Dusseldorf, Jerman. Dalam usia kandungan masih 25 minggu, air ketubannya pecah sehingga persalinan tak bisa ditunda. Beruntung ada staf penerbangan yang cukup tahu penanganan medis, juga penumpang yang pensiunan perawat dan sopir ambulans, yang membantu proses itu.

Satu setengah jam kemudian, pesawat akhirnya mendarat di Bandara Gatwick. Delemere dan bayinya segera dilarikan ke rumah sakit dan selamat. Atas insiden itu, maskapai penerbangan memberi kado tiket penerbangan gratis untuk keluarga Delemere saat usia bayi sudah memenuhi syarat.

7. Melahirkan di Stasiun KeretaJulia Kowalska, seorang wanita Inggris terpaksa melahirkan di stasiun setelah air ketubannya pecah, sesaat tiba di Stasiun Kingsbury, London. Tim medis pun segera didatangkan setelah melihat kondisi Kowalska yang tak memungkinkan untuk pindah lokasi.

Dan, 35 menit usai kontraksi, Kowalska melahirkan seorang bayi perempuan sehat di kantor pengawas stasiun dengan selamat. Ini merupakan kasus kelahiran yang kedua di stasiun bawah tanah London, setelah seorang ibu juga mengalami hal serupa pada 1924.

8. Melahirkan di KapalKapten Kapal Ed Kiesel menjadi pahlawan bagi Cindy Preisel, seorang wanita yang berhasil melahirkan di sebuah kapal yang tengah berlayar sejauh 30 mil dari pelabuhan. Dengan panduan buku saku pertolongan darurat, Kiesel membantu persalinan bayi kembar Preisel pada 2007 silam.

Bahkan Kiesel sanggup mengatasi masalah ketika salah satu bayi berhenti bernafas. Sesuai petunjuk di buku, ia berusaha membersihkan hidung sang bayi, menggosok punggungnya agar hangat dan memberi napas buatan (CPR) selama 25 menit. " Saya tak bisa berkata-kata, hanya bisa bilang bahagia dan lega," kata Preisel kepada AP.

9. Melahirkan di Kebun RumahJessica Higgins tak bisa menahan kontraksi di perutnya saat hendak memasuki rumah sepulang berbelanja di mal. Wanita asal Fullerton, California, ini pun terbaring di halaman kebun depan rumahnya. Dalam kondisi sakit luar biasa, ia berusaha menghubungi pusat pertolongan darurat 911.

Sayang, saat petugas medis tiba di kediamannya, Higgins sudah melahirkan. Wanita 36 tahun ini berbaring lemas sambil mendekap bayinya yang terlahir enam minggu lebih cepat dari hitungan dokter. Proses kelahiran yang terjadi begitu cepat ini disaksikan anak sulung Higgins berusia dua tahun, yang masih tertinggal di dalam mobil.

10. Melahirkan di LiftPeristiwa yang menimpa Heather Simola ini terjadi di lift B Carson Tahoe Regional Medical Center, Nevada. Heather sengaja ke rumah sakit setelah mengalami kontraksi hebat saat tengah makan siang bersama suaminya.

Perjalanan dari lokasi makan siang menuju rumah sedikit memakan waktu akibat lalulintas macet. Selama itu, kontraksi janin di rahim Heather terus meningkat. Setibanya di lift menuju ruang pemeriksaan, Heather sudah tak kuat menahan kontraksi dan akhirnya melahirkan di sana. (pet)
Lima lokasi lainnya, klik di sini!(VIVAnews)
Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.


Bocah itu menyandang status ibu dengan perbedaan usia hanya 5 tahun dengan anaknya.

Dr Geraldo Lozada, Lina Medina & Gerardo (oddee.com)
Mendengar seorang bocah usia lima tahun mengandung rasanya mustahil. Tapi kasus itu nyata menimpa seorang anak asal Peru bernama Lina Medina.

Peristiwa terjadi pada awal tahun 1939. Kala itu, Lina yang tinggal di kaki bukit Andes terpaksa dibawa ke rumah sakit karena bagian perut dan payudara terus membesar di usianya yang masih lima tahun.

Dr Geraldo Lozada, yang melakukan penanganan, awalnya mengira Lina menderita tumor. Namun, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya janin yang tumbuh di perut bocah kelahiran 27 September 1933 itu. Usia janin sudah delapan bulan.

Satu setengah bulan kemudian tepatnya pada 14 Mei 1939, Lina melahirkan bayinya melalui operasi caecar di sebuah rumah sakit di Lima, Peru. Persalinan berjalan lancar. Lina melahirkan bayi laki-laki seberat 2,7 kilogram bernama Gerardo.

Seperti penuturan Dr Edmundo Escomel kepada La Presse Medicale, Lina menderita gangguan hormonal. Ia mengalami pubertas yang ditandai dengan menstruasi sejak usia delapan bulan. Pada usia empat tahun, payudaranya pun sudah tumbuh layaknya gadis remaja.

Tidak dijelaskan siapa yang menghamili Lina. Ayahnya sempat ditahan karena atas tuduhan pemerkosaan. Namun, akhirnya dibebaskan karena kurang alat bukti. Sementara Gerardo baru mengenai kisahnya saat usia 10 tahun. Sebelumnya, Gerardo mengenal Lina sebagai kakaknya.

Lina dan Gerardo tumbuh normal. Lina kemudian menikah dan memiliki dua anak lagi. Sedangkan Gerardo meninggal di usia 40 tahun akibat penyakit sumsum tulang.

Seperti dikutip Time, kasus kehamilan di usia anak memang langka. Namun, pada November 1957 kasus serupa juga terjadi di negara yang sama. Seorang bocah berusia sembilan tahun, Hilda Trujillo, melahirkan bayinya melalui proses normal di Lima Maternity Hospital. Hilda hamil setelah diperkosa ayahnya. (VIVAnews)
Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

Wanita ini memiliki dua rahim. Satu rahim berisi dua janin dan lainnya berisi satu janin.

Mendengar wanita mengandung dua janin di rahimnya sudah sangat jamak. Tapi, pernahkah Anda mendengar seorang wanita memiliki dua rahim di perutnya? Seperti yang dialami wanita asal Inggris, Hannah Kersey, 27.

Seperti dikutip dari laman BBC, dua rahim yang ada di perutnya bahkan pernah mengandung tiga janin sekaligus. Satu rahim berisi dua janin dan lainnya berisi satu janin.

Mr Ellis Downes, konsultan dokter kandungan dan ginekolog di Rumah Sakit Chase Farm, London, mengatakan, "Ini sangat menakjubkan, seorang wanita dengan dua rahim mengandung bayi kembar tiga di dua rahimnya."

Tiga janin yang dikandungnya berasal dari telur yang dihasilkan masing-masing rahim. Pada saat yang sama, telur-telur itu kemudian dibuahi dua sperma berbeda. Satu telur terbelah dan menghasilkan bayi kembar identik, dan satu telur di rahim lain berkembang menjadi bayi tunggal.


Peristiwa itu terjadi pada akhir 2006 silam. Kersey berhasil melahirkan bayi kembar tiga (triplets) melalui operasi caecar. Kasus bayi kembar tiga yang terlahir dari dua rahim diperkirakan terjadi pada satu di antara 25 juta kelahiran.

Sedangkan wanita memiliki dua rahim diperkirakan terjadi pada setiap lima di antara satu juta wanita. Di dunia medis, kasus semacam ini dikenal sebagai uterus didelphys. Genetik menjadi salah satu faktor penyebab. Ibu dan saudara perempuan Kersey juga memiliki dua rahim di perutnya.(VIVAnews)
Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.



Ada yang melahirkan di pohon, di restoran, bahkan di dalam lift.

Setiap persalinan pasti meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi sang ibu. Tak hanya rasa sakit yang harus dilewati, tapi juga situasi yang menyertai proses kelahiran itu.

Seperti yang dialami 10 ibu berikut ini, yang mungkin tak pernah menyangka akan melalui persalinan di tempat-tempat yang tidak umum. Ada yang di pohon, di restoran, bahkan di dalam lift. Berikut cerita mereka.

1. Melahirkan di Pohon
Kedengarannya memang seperti kisah kelahiran para dewa. Tapi, itu nyata menimpa Cheindza, seorang wanita asal Mozambik pada 2000 silam. Kala itu, ia yang tengah hamil tua terpaksa memanjat pohon untuk menyelamatkan diri dari banjir bandang. Empat hari di atas pohon, perutnya kontraksi dan bayinya lahir.

Dalam kondisi lemah dan tali pusat bayi masih menempel di rahimnya, Cheindza akhirnya berhasil dievakuasi tim penyelamat menggunakan helikopter. Meski sempat mengalami masa kritis, Cheindza dan bayinya selamat dan melanjutkan hidup dengan normal.

2. Melahirkan di RestoranIni terjadi pada Danille Miller di retoran cepat saji McDonald Washington. Bermula ketika Miller merasa sakit luar biasa di perutnya. Tak terbayang sebelumnya bahwa sakit itu adalah kontraksi menjelang kelahiran janin di rahimnya. Sebelum kejadian itu, Miller tak tahu bahwa dirinya sedang hamil.

Persalinan di dalam toilet restoran itu berjalan dengan baik berkat bantuan tim medis yang segera datang setelah rekannya menghubungi 911. Dengan berat 6 pound, bayi itu berhasil diselamatkan dan tumbuh sehat.

3. Melahirkan di Toilet KeretaNasehat dokter agar tak melakukan perjalanan jauh saat hamil mungkin ada benarnya. Ini untuk menghindari kemungkinan terburuk bayi lahir di perjalanan seperti yang dialami Bhuri Kalbi. Wanita asal Rajasthan, India, ini melahirkan di dalam toilet kereta api saat usia kandungannya tujuh bulan.

Kalbi panik saat bayinya masuk ke dalam kloset. Ia lalu berteriak dan petugas langsung menghentikan kereta di stasiun terdekat. Petugas medis yang telah siap sesaat kereta tiba berhasil menyelamatkan Kalbi dan bayinya.

4. Melahirkan di MobilElizabeth Brew berhasil melewati masa-masa genting saat harus melahirkan bayi perempuannya di Fifth Avenue, New York. Brew sebenarnya tengah dalam perjalanan ke rumah sakit bersama suaminya dengan mobil. Namun, kontraksi semakin tak tertahankan saat mobil sudah berada satu blok menjelang rumah sakit.

Melihat Brew berteriak hebat, sang suami akhirnya menghentikan mobil dan segera menghubungi rumah sakit. Tim medis segera datang dan membantu persalinan di dalam mobil. Satu bayi perempuan berhasil lahir dengan selamat. Tapi, Brew harus segera dilarikan ke rumah sakit karena masih ada satu bayi laki-laki di dalam rahimnya yang belum keluar.

5. Melahirkan di Kantor PosIni menimpa wanita asal Portugis, Sonia Marina Nascimento. Tak pernah terbayang ia akan melahirkan bayinya di kantor pos. Kala itu, ia jalan-jalan untuk membeli pulsa telepon selular di kantor pos Wisbech, Cambridgeshire.

Ia mendadak mengalami kontraksi dan akhirnya melahirkan di lokasi itu setelah petugas kantor pos mendatangkan tim medis. Bayinya lahir dengan selamat. Berdasar timbangan paket yang ada, bayi itu lahir dengan berat 2,34 kilogram. Para petugas lantas berkelakar, "Berat itu setara paket kilat senilai Rp 115 ribu."
bersambung ...(VIVAnews)

Selasa, 21 September 2010

Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

NEW YORK, - Cuaca yang tidak mendukung tak pelak membuat anak-anak rentan terhadap penyakit yang menyerang pernafasan seperti batuk atau pilek. Namun, berhati-hatilah, karena menurut penelitian terbaru, anak yang terkena sejenis virus penyebab pilek (cold) berisiko mengalami obesitas atau kegemukan saat menginjak dewasa.

Kajian para ahli dari University of California di  San Diego Amerika Serikat menunjukkan, infeksi sejenis virus pada anak dapat memicu obesitas. Virus tersebut dapat menyerang sel-sel lemak sehingga membuat sel-sel memperbanyak diri.

"Virus yang menyebabkan batuk dan pilek dan menyebarkan lewat tangan kotor ini juga bisa menyerang sel-sel lemak dan menyebabkan mereka berkembang biak. Peningkatan ini dapat memicu penambahan berat badan yang signifikan," kata salah satu peneliti, Dr Jeffrey Schwimmer.

Dalam kajiannya, para ahli memeriksa 124 anak berusia 8-18 tahun untuk melihat perkembangan antibodi mereka setelah sistem imunnya diinfeksi adenovirus 36.

Hasilnya menunjukkan, antibodi hanya ditemukan pada 15 dari 67 anak-anak obesitas. Sedangkan pada kelompok non-obesitas, hanya ditemukan 4 dari 57 anak. Selain itu, anak-anak yang pernah terkena virus ini berat badannya rata-rata lebih tinggi 23 kilogram dibanding anak yang tidak terserang virus.

Para ahli tidak dapat memastikan apakah fenomena virus ini dapat menjelaskan pemicu epidemi obesitas di negara-negara barat ketika dikaitkan dengan faktor-faktor lain seperti olahraga dan pola makan yang buruk.

Namun, Dr Jeffrey  memuat risetnya dalam Jurnal Pediatrics menyatakan, "Ini adalah waktu yang tepat bagi kami untuk mengembangkan tingkat pemahaman yang lebih baik untuk mendukung upaya pencegahan maupun pengobatan dibanding sekedar menyalahkan virus tersebut. Data-data ini menambah bukti bahwa infeksi dapat menjadi penyebab atau kontributor untuk obesitas, " lanjut Dr. Schwimmer.(KOMPAS.com)

Senin, 20 September 2010

Apabila hendak menyalin teks berikut, mohon sertakan dengan SUMBERNYA.

How the AD36 virus infects people and why it affects people differently is not known

A virus which causes respiratory infections has been linked to childhood obesity, in a study that is likely to reignite a controversial debate.
Previous animal research has implicated common viruses in weight gain, but the evidence has been disputed.
The latest study, in Pediatrics, found that obese children with antibodies specific to a certain virus weighed 35lbs (15.8kg) more than those without.
Nothing has yet been proven on this theory, say UK experts.

Previous research has shown that chicken or mice injected with similar types of viruses showed a statistically significant weight gain.
A link between the AD36 virus (adenovirus 36) and obesity in human adults has also been written about previously.
But how AD36 infects people and why it affects people differently is still not known.

Antibodies found
In the University of California study of 124 children aged eight to 18, half of the children were considered obese based on their Body Mass Index.

Start Quote

The study does add a little evidence to suggestions that AD36 may be implicated in some way with childhood obesity.”
End Quote Prof Julian Hamilton-Shield University of Bristol
The researchers found the AD36 antibodies in 19 of the children, 15 of whom were in the obese group.
Within the group of obese children studied, those with evidence of AD36 infection weighed an average of 35lbs more than obese children who were AD36-negative, says the study.
Jeffrey Schwimmer, lead researcher and professor of clinical paediatrics at the University of California school of medicine, said he hoped his research would change attitudes to obese people.
"Many people believe that obesity is one's own fault or the fault of one's parents or family. This work helps point out that body weight is more complicated than it's made out to be.
"And it is time that we move away from assigning blame in favour of developing a level of understanding that will better support efforts at both prevention and treatment.
"These data add credence to the concept that an infection can be a cause or contributor to obesity," he said.
Julian Hamilton-Shield, professor in diabetes and metabolic endocrinology at the School of Clinical Sciences, University of Bristol, says the jury is still out on this idea.
"It's an interesting if small and non-definitive study. This does not show causation, just an association.
"For instance, it may be that obese people are at more risk of catching AD36.
"However, it does add a little evidence to suggestions that AD36 may be implicated in some way with childhood obesity," he said.(bbc.uk.com)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Terima Kasih Banyak Sudah Berpartisipasi Mengkik Iklan Dibawah Ini!

Berkah Herbal Banner 11